Selasa, 31 Agustus 2010

RINDU SAMUDRA...

Mudah sekali hati ini berganti, dan mudah sekali hati ini terlarut pada perasaan-perasaan lain yang semu. Seolah tak mampu menggapai tepian panjang yang seharusnya mudah digapai, tapi terus menerus diri ini terombang-ambing di tengah samudra luas. Padahal udara menanti dan setia meniupkan hembusan angin ke arah yang selalu ingin ku tuju.
Begitu rapuhkan diri ini, saat samudra luas ini ingin sekali ku selami, untuk mencari karang-karang indah lainnya yang ingin ku jajahi. Aku rindu samudra itu, hamparan keindahan yang memang bukan milikku, dan tidak mungkin untuk ku miliki. Aku terhanyut, terkadang atas mau dan inginku. Bawa aku pergi wahai arus samudra. Tapi tempatku kembali akan selalu pada udara, dia tempatku bernafas, tempatku dibawa tak hanya untuk memandang samudra, tapi melihat pegunungan, tepian pantai, lereng dan bukit, tempat aku merasakan lembut belaianmu udara. Tempat kemana aku akan selalu kembali.
Udara, walaupun kau selalu setia, ijinkan aku sejenak merindu samudra dan masuk ke dalamnya, walau hanya satu kali saja.

Kamis, 11 Maret 2010

TERLANJUR

Semua sudah berlalu, sudah biarkan saja berlalu. Semua sudah terjadi dan semua tak akan pernah kembali. Semua sudah menjadi begini.. biarkan saja begini apa adanya.
Walau dulu pernah ada rasa suka, senang, bahagia, dan canda yang bisa selalu ku dengar. Walau dulu selalu ada dan kurasa selalu kehadiranmu disini. Walau dulu perhatianmu selalu untukku. Sungguh, pernah kurasakan tak sanggup kehilangan semua itu. Hingga kurasakan luka yang begitu menyakitkan, sungguh menyakitkan teramat sangat..
Andai bisa kututupi kekecewaanku itu, tapi bisa apa aku?
Jangan kau mintakan lagi maafku padamu... semua sudah terlanjur
Jadi biarkan semua begini apa adanya

Sabtu, 06 Maret 2010

HANYA BERTANYA

Salahkah jika ku bertanya padamu? cinta itu milik siapa? walau ku tahu sekarang tak ada lagi rasa itu untukku... Sayang itu milik siapa? walau ku tahu sekarang bukan aku lagi yang ada di hatimu... Aku hanya bertanya kepada bintang-bintang yang pernah menemani kita di malam yang dulu yang pernah ada, di tempat yang sama aku sekarang sedang berdiri, memandangi hamparan kerlap kerlip lampu malam dari balik jendela kamar, seperti dulu yang pernah kau lakukan saat bersamaku...

APA? SIAPA? MENGAPA?

Bisa apa? benci? benci rasa yang mana dulu pernah ada, apakah bisa? marah? marah pada apa dan siapa? karena apa? bisakah aku marah? kesal? kesal yang mana? kenapa bisa kesal? masihkan rasa kesal itu ada? rindu? rindukah itu? rindu apa dan kepada siapa? kangen? kangen siapa? iyakah masih seperti dulu seperti itu? kangen kah kamu? sayang? sayang siapa? benarkah itu? masih adakah rasa itu? benarkah masih terasa? sedih? sedihkah hatimu? karena apa kamu bersedih? masih adakah kesedihan itu di hatimu? siapakah yang membuatmu sedih? menangis? mengapa kamu menangis? haruskah air mata itu ada?
Masihkah semua itu masih ada dan tersisa? masihkan kamu memikirkannya?
Saat hati kecil berbicara, siapa yang bisa menyangkalnya? perasaan atau logika kah itu?

KiTA MANUSIA BIASA

Benci, marah, senang, sedih, muram, bosan, puas, tertawa, bahagia, rindu, kangen, sayang , cinta, semangat, ceria, dendam... Semua pernah ada, pernah dirasa, saat dirimu tersentuh, beruntunglah karena kau masih punya hati dan perasaan...
Semua natural, biasa dan lumrah, karena kita manusia...
Tapi rasa yang tidak pernah puas adalah kita yang terlalu rakus akan perasaan-perasaan itu, begitu hausnya sehingga terkadang berlebihan...
Harap maklum, kita bukan malaikat yang begitu bersih hatinya, baik selalu niatnya, terjaga tingkah laku dan perbuatannya...
Terkadang rasa tidak senang ketika melihat orang lain senang, dan tidak senang orang lain senang hinggap dalam perasaan kita iri, dengki, benci, marah...
Tapi apakah benaritu diperbolehkan, terlebih jika terlewat batas...
Tapi terkadang yang sadar akan kembali, lebih peka dan sensitif perasaannya saat bisamerasakan apa yang orang lain rasakan, dia bisa begitu peduli, tak kan pernah saling menyakiti...
Semua kembali ke hati, andai ada waktu untuk insyaf, terlebih ada kesempatan untuk meminta maaf...
Katakan cinta dan sayang, tunjukkan dengan kepedulian kepada semua orang, karena kita tak pernah bisa hidup sendiri dan berdiri sendiri tanpa mereka- mereka di sekeliling kita, merekalah yang membuat kitamenjadi seperti sekarang ini
Ada baiknya jika kita bisa selalu mengingatperbuatan baik seseorang, berprasangka baik selalu, lupakan segala macam kebencian dan hal buruk yang menyesakkan hati kita, maka dunia akan damai...
Tapi semua kembali pada diri kita, karena kita hanya manusia biasa...

Jumat, 29 Januari 2010

I HATE YOU BUT I LIE

Paling sebal jika merasa lemah, rapuh sekali. Tapi apa yang bisa di hindari, jika dia datang tak terkendali. Apa yang bisa di tentang jika dia semakin menantang. Apa yang bisa di tangkis jika dia panahkan busur tajam itu hingga kau pun terjatuh.
Lagi, lagi, dan lagi... Sungguh saat ini aku merasa lemah. Mengapa selalu saja dia mengganggu dan mengusikku. Apa sesungguhnya mauku? Aku coba hindari, tapi dari apa?
Aaaaarrrgggh !!! aku benci menjadi lemah, aku benci menangis, aku benci bersedih. Ku coba tepis dengan tak menghiraukan semuanya, tapi apa yang bisa ku lakukan jika dia semakin mendera rasa. Apakah arti semua ini...
Jalan yang tak ingin ku lalui, saat yang tak ingin ku ingat, dan waktu yang tak ingin ku datangi kembali... Aku sudah jatuh untuk kesekian kali
Jangan lihat aku lagi, jangan pula kau curi kembali perhatianku ini... Aku muak!
Tapi apa daya aku tak pernah bisa membenci, jika saat-saat itu layak untuk ku kenang, jika manisnya masih bisa ku rasakan
Masih dengan wajah dan aroma yang sama, kau menarikku kembali... tapi semua telah berbeda saat ini, ku hanya ingin kembali pada waktu aku tak pernah mengenalmu dulu
I hate you, but I lie...

Kamis, 24 Desember 2009

BENCI MENGINGAT

Kenapa harus Aku? siapa yang mengusulkan namaku? kok ada namaku disitu? mengapa harus kesana? mengapa?
Pertanyaan itu yang kembali terulang di pikiranku, mengapa bisa? siapa dalangnya semua ini?
Tapi apa salahnya jika aku ikut, toh ini untuk memperkaya pengetahuan dan wawasanku, tidak ada salahnya aku datang.
Yang salah adalah waktu dan tempatnya. Ya, waktu dan tempatnya lah yang salah, salah besar.
Ku coba untuk mengalihkan perhatian dan mencurahkan pikiran untuk bisa terlibat pada waktu yang dirancang untuk ku saat ini.
Tapi apa yang terjadi saat sepi menyerang, aku butuh sibuk, benar-benar sibuk...
Aku benci sendiri, aku benci disini, aku benci teramat benci...
Ku coba berjalan mengelilingi kota ini, tapi apa yang terjadi malah teringatkan padamu, semuanya yang coba ku kubur kenangan itu dalam-dalam.
Ku coba mengubur semuanya, awal, waktu dan tempat, akhir, semuanya.
Ku kubur dalam ingatan, berharap hilang tergerus oleh waktu, ku lempar ke dalam lautan, terhanyut arus deras ke ujung samudra, ku tabur debunya, biar semua lenyap dan terbang dibawa angin malam, dan coba ku hilangkan jejaknya di pasir yang kau pijak, berharap terhapus deburan ombak pergi entah kemana.
Tapi akhirnya dia kembali, kembali dalam ingatan dan mengusik hati, jiwa dan perasaanku.
Apakah maksudnya semua ini, aku sudah rapuh kau buat, aku sudah hilang tenaga dan kekuatan saat kau tancapkan duri tajam itu...
Begitu lemahkah aku, begitu takutkah aku, sehingga menjadi seperti ini.
Waktu dan tempat itu, hal yang tak ingin ku jejaki, apalagi untuk ku kunjungi, ku palingkan wajah jauh dari ingatan dan kenangan yang pernah ada.
Kumohon, bawa aku terbang jauh dari semua yang pernah ada, walau hanya sesaat pernah ku resapi manisnya dan indahnya saat itu, namun sakitnya tidak pernah sebanding dengan semua itu.
Kali ini aku benci, benci untuk mengingat, dimana seharusnya aku bersyukur, masih punya otak yang bekerja dengan baik untuk mengingat... Untuk hal ini saja, aku benar-benar benci mengingat !

DEWA BUTUH MAKAN *

Dan sang dewa pun ternyata butuh makan...
Diberinya roti bruschetta dalam tumpukan teratas sajian diantara kembang 4 rupa dan irisan daun pandan, diselipi tusukan dupa yang menyala diujungnya menyebarkan bau kemenyan yang memabukkan.
Ku pikir hanya perutku saya yang kembung dan butuh diisi makanan, tapi yang di maha kan oleh sebagian besar orang adat juga kelaparan.
Mungkin dulu dia manusia, yang punya rasa lapar, pastilah dia punya perut untuk diisi makakan dan mulut untuk mengunyah.
Ya, dia yang di dewa kan, entah wujud dan rupanya seperti apa dan entah apakah dia benar-benar makan.
Pastilah dia sangat beruntung, dielu-elukan, bahkan dapat makanan enak gratisan. Pastinya kamu gemuk karena semua orang memberimu makanan tanpa kamu harus membayarnya.
Hebat kamu dewa, diberi banyak makanan, apalagi bruschetta, makanan lezat bermerek pizza hut langsung datang dalam piring sajian tanpa kamu harus membayarnya, sudah bisa kau dapatkan dengan gratisan.
Jika perlu tinggal kau tunjuk rasa mana yang kau suka, bebas-bebas saja, semua akan tersedia di pinggan sajianmu.
Sebaiknya kita berkawan, agar aku bisa menyicipi sajianmu, daripada terbuang sayang tanpa ada yang makan.
Ya... ternyata dewa butuh makan :p

(sambil nunggu pesanan take away di pizza hut)
*) hanya pemahaman seorang awam, tanpa bermaksud dengan sengaja menyinggung kepercayaan siapapun dan apapun, i'm only human :)

Kamis, 26 November 2009

YOU CAN

calm down, take a deep breaths
after running around, into the corner of your heart
know, it's already broken
just fixed it, replace it
then face it

hold on, go your on way
believe that everything will be fine
just don't be panic, don't be nervous
hearts will hold
see and figure it out
give it away
before it's killing you

because you are strong, tough, humble
know you can
it's just very contradictive to see you like this
come on, get up
and the world wait for you
to see you back...

Kamis, 19 November 2009

SEMANGAAAAATTT... !!!

Apa yang membuat orang bisa menghargai hidup? Apakah disaat mengalami kesusahan, disaat-saat kita menghadapi permasalahan pelik, atau disaat-saat musibah itu datang? Andai kita mau banyak belajar dari kejadian di sekitar kita, bukan tidak mungkin kita akan banyak tau dan menghargai kehidupan ini lebih baik. Terlebih bisa mengerti apa yang dialami orang, mendalami jiwanya, memasuki perasaannya, mengerti penderitaannya, memahami kekalutannya... Pasti kita akan menjadi orang yang lebih peduli dengan orang lain

Menghargai adalah memberikan penghargaan tertinggi atas apa yang ada saat ini dengan cara bersyukur. Sungguh, begitu teramat nikmatnya hidup ini. Tapi sayang, kita sering dibutakan pada keinginan yang tak pernah terpuaskan, nafsu yang begitu menguasai kehidupan kita. Padahal saat kita merasa puas adalah saat kita bisa bersyukur atas apa yang kita dapatkan saat ini. Hal terkecil yang terkadang kita lupa, dibangunkan dari tidur malam keesokan harinya merupakan anugerah yang luar biasa... karena hingga saat ini kita masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri, membahagiakan orang-orang yang kita cintai, mengatakan kepada mereka bahwa kita menyayanginya, dan memperbanyak amal sholeh, serta ilmu yang bermanfaat.

Andai setiap hari kita bisa mengingatkan diri kita untuk menjadi manusia yang lebih baik. Sayang, terkadang kita terjerumus pada hal-hal yang salah. Ya, ku akui bahwa banyak hal yang hingga saat ini ku lakukan karena kesalahan dan kebodohanku. Ku biarkan diri ini terhanyut pada hal-hal yang salah, betapa bodohnya aku ini... Sungguh-sungguh teramat bodoh...

Berapa kalkulasi waktu yang benar-benar kita lakukan untuk tujuan yang baik, bermanfaat? terkadang sholat pun kita masih telat, belum tepat waktu, atau bahkan sholat di akhir waktu menjelang masuk waktu sholat berikutnya? Padahal tidak ada yang lebih penting dalam waktu kita sehari selain waktu sholat... Terkadang sholat kita pun tidak khusyu, Masya ALLAH...

Ya ALLAH, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hati yang tidak khusyu, doa yang tidak didengar, jiwa yang tak pernah puas, dan ilmu yang tidak bermanfaat. Ya ALLAH, mantapkan langkahku untuk beribadah hanya kepada-Mu dan hanya semata-mata karena-Mu. Karena sesungguhnya hamda ini memiliki peringai yang keras, maka haluskanlah peringai hamba, sesungguhnya hamba adalah mahluk yang lemah, maka kuatkanlah hamba, dan hamba termasuk orang yang kikir, maka jadikanlah hati hamba pemurah. Ya ALLAH, aku mohon perlindungan-Mu dari segala kejahatan yang nyata dan terselubung, dari keragu-raguan, dari melangkah diluar jalan-Mu, dari segala keburukan, dan dari godaan syaitan yang terkutuk.

Semangat, semangat, semangat ... !!!!! Hari ini harus lebih baik dari hari kemaren...